Kegiatan belajar mengajar memang harus terus berlangsung selama Covid-19 ini terjadi. Pemerintah
menganjurkan untuk kegiatan belajar mengajar sekolah diubah menjadi secara online. Banyak sekolah yang meliburkan siswanya serta mulai mencoba metode pembelajaran baru. Di mana guru menyampaikan materi dan memberikan tugas secara online. Siswa pun diberi tenggat waktu untuk mengumpulkan tugas-tugasnya. Hal tersebut memang terlihat efektif untuk mencegah penyebaran Covid-19, tapi tidak semuanya itu efektif untuk siswa. Ada
beberapa hal yang menurut pengajar (guru) harus disampaikan dengan tatap muka. Tidak
bisa dilakukan secara online. Hal tersebut juga menjadi kendala di
beberapa daerah yang minim jaringan internet dengan latar belakang siswanya
yang kurang mampu juga untuk membeli kuota internet atau tidak memiliki smartphone.
Dengan kondisi yang minim di beberapa daerah tersebut munculah guru darurat. Guru
darurat ini berperan untuk mengunjungi siswanya di rumah, bahkan ada siswa yang
seperti belajar kelompok dan guru pun hadir disitu. Guru-guru darurat tersebut lahir
dari inisiatif masing-masing pribadi karena peduli kondisi siswanya yang sangat
perlu belajar namun sangat tidak memungkinkan secara online.
Guru
darurat yang muncul di beberapa daerah di Indonesia tidak memusingkan lagi akan
biaya lebih yang harus dikeluarkan untuk mengunjungi siswanya. Tujuan mereka
hanya satu, supaya setiap siswanya dapat menimba ilmu dan tak tertinggal dengan
yang lain. Seperti halnya guru-guru darurat yang muncul karena kepedulian
mereka terhadap siswa, hidup kita sekarang ini seharusnya juga seperti guru
darurat tersebut. Di tengah pandemi yang mewabah di seluruh dunia, kita harus
memiliki kepedulian yang tinggi. Tidak terlalu memusingkan kepentingan kita
sendiri saja. Rela dan mau mengulurkan tangan untuk membantu orang lain yang
sedang kesulitan dengan ikhlas, tanpa menghitung-hitung untung dan ruginya. Niscaya
bencana non alam ini dapat kita lalui bersama. Apakah kita sudah melakukannya? (jey ~ renungan singkat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar